Desa Sukamaju, September 2024 – Meningkatnya warga yang terjangkit penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Sukamaju menjadi ancaman serius bagi warga dan Pemerintah Desa. Hal tersebut juga menjadi perhatian bagi Puskesmas untuk menyelenggarakan kegiatan penyuluhan dalam rangka mencegah dan menangani DBD di Desa Sukamaju guna meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan langkah-langkah pencegahan.

Penyuluhan ini dihadiri Kelembagaan desa, tokoh agama dan tokoh masyarakat. Acara dimulai dengan penjelasan mengenai apa itu DBD, penyebab, serta gejala yang sering muncul. Salah satu pemateri, Riwana Manurung dari Puskesmas Sobang, menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda awal DBD, seperti demam tinggi mendadak, nyeri sendi, ruam kulit, dan pendarahan ringan.

Langkah Pencegahan DBD: 3M Plus

Dalam penyuluhan ini, warga diingatkan kembali tentang pentingnya menerapkan metode 3M Plus, yaitu:

1. Menguras, merupakan kegiatan membersihkan/menguras tempat yang sering menjadi penampungan air seperti bak mandi, kendi, toren air, drum dan tempat penampungan air lainnya. Dinding bak maupun penampungan air juga harus digosok untuk membersihkan dan membuang telur nyamuk yang menempel erat pada dinding tersebut. Saat musim hujan maupun pancaroba, kegiatan ini harus dilakukan setiap hari untuk memutus siklus hidup nyamuk yang dapat bertahan di tempat kering selama 6 bulan.

2. Menutup, merupakan kegiatan menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti bak mandi maupun drum. Menutup juga dapat diartikan sebagai kegiatan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak membuat lingkungan semakin kotor dan dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk.

3. Memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang), kita juga disarankan untuk memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah.

Yang dimaksudkan Plus-nya adalah bentuk upaya pencegahan tambahan seperti berikut:

• Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
• Menggunakan obat anti nyamuk
• Memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
• Gotong Royong membersihkan lingkungan
• Periksa tempat-tempat penampungan air
• Meletakkan pakaian bekas pakai dalam wadah tertutup
• Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
• Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
• Menanam tanaman pengusir nyamuk

Kerja Sama Warga Sukamaju dalam Memerangi DBD

Selama acara, Kepala Desa Sukamaju, Usup Supriatna, mengajak warga untuk melakukan gotong royong secara berkala membersihkan lingkungan sekitar. "DBD bukan masalah individu, tapi masalah bersama. Dengan kerja sama kita, insyaallah bisa mencegah penyebaran nyamuk penyebab DBD ini," ujarnya. Beliau juga mendorong agar setiap RT di desa aktif mengadakan kegiatan bersih-bersih setiap akhir pekan.

Kesadaran dan Tindakan Nyata

Setelah penyuluhan ini, warga Desa Sukamaju diharapkan lebih peka terhadap pentingnya menjaga lingkungan bersih dan bebas dari sarang nyamuk. Ibu Lina, salah satu peserta penyuluhan, mengungkapkan rasa syukurnya. "Sekarang saya jadi lebih tahu bagaimana mencegah DBD, apalagi kalau musim hujan. Saya juga akan ajak keluarga dan tetangga buat lebih perhatian lagi sama lingkungan," katanya.

Dengan penyuluhan ini, Desa Sukamaju optimis bisa meminimalisir kasus DBD di wilayah mereka. Sinergi antara pemerintah desa, Puskesmas, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai desa yang lebih sehat dan terbebas dari DBD.